Mereka mendadak kehilangan orang tuanya karena pandemi Covid-19. Mari bantu menafkahi mereka sebagai pengganti orang tuanya yang telah tiada
Mereka yang MENDADAK YATIM, Mari Bersama Membantu
Tidak pernah menyangka mereka akan menjadi anak yatim atau yatim piatu. Hari-hari mereka yang selalu ditemani oleh orang tuanya, kini mereka kehilangan. Sudah cukup banyak anak-anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.
Tata Sudrajat, Deputy Chief Program Impact and Policy di Save the Children Indonesia, menjelaskan dari jumlah total orang yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 110.619 per 11 Agustus 2021, sekitar 2,8 persen adalah mereka yang berusia 19-30 tahun dan 12,8 persen berusia antara 31-45 tahun. Mereka pada umumnya telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 – 17 tahun.
“Kurang lebih ada 17.257 anak yang menjadi yatim, piatu atau keduanya. Kita tahu di usia-usia itu pada umumnya orang berkeluarga, punya anak juga,” kata Tata Sudrajat.
Namun, Tata mengatakan bahwa angka itu adalah perkiraan paling minimal. Ada beberapa organisasi yang memperkirakan angkanya jauh lebih tinggi.
“Nah, sebetulnya angka-angka estimasi itu juga untuk menghitung resources (sumber daya. red) yang harus kita sediakan dan seterusnya untuk merespons masalah ini,” katanya.
Mereka yang biasanya dinafkahi oleh orang tuanya, namun saat ini tidak ada yang berperan untuk menafkahi mereka. Mari kita peduli anak yang mendadak yatim karena pandemi covid-19.
Share kebaikan ini kepada orang lain jika kalian peduli dengan anak-anak yang mendadak yatim.
Mereka yang MENDADAK YATIM, Mari Bersama Membantu
Tidak pernah menyangka mereka akan menjadi anak yatim atau yatim piatu. Hari-hari mereka yang selalu ditemani oleh orang tuanya, kini mereka kehilangan. Sudah cukup banyak anak-anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.
Tata Sudrajat, Deputy Chief Program Impact and Policy di Save the Children Indonesia, menjelaskan dari jumlah total orang yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 110.619 per 11 Agustus 2021, sekitar 2,8 persen adalah mereka yang berusia 19-30 tahun dan 12,8 persen berusia antara 31-45 tahun. Mereka pada umumnya telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 – 17 tahun.
“Kurang lebih ada 17.257 anak yang menjadi yatim, piatu atau keduanya. Kita tahu di usia-usia itu pada umumnya orang berkeluarga, punya anak juga,” kata Tata Sudrajat.
Namun, Tata mengatakan bahwa angka itu adalah perkiraan paling minimal. Ada beberapa organisasi yang memperkirakan angkanya jauh lebih tinggi.
“Nah, sebetulnya angka-angka estimasi itu juga untuk menghitung resources (sumber daya. red) yang harus kita sediakan dan seterusnya untuk merespons masalah ini,” katanya.
Mereka yang biasanya dinafkahi oleh orang tuanya, namun saat ini tidak ada yang berperan untuk menafkahi mereka. Mari kita peduli anak yang mendadak yatim karena pandemi covid-19.
Share kebaikan ini kepada orang lain jika kalian peduli dengan anak-anak yang mendadak yatim.
Mereka yang MENDADAK YATIM, Mari Bersama Membantu
Tidak pernah menyangka mereka akan menjadi anak yatim atau yatim piatu. Hari-hari mereka yang selalu ditemani oleh orang tuanya, kini mereka kehilangan. Sudah cukup banyak anak-anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19.
Tata Sudrajat, Deputy Chief Program Impact and Policy di Save the Children Indonesia, menjelaskan dari jumlah total orang yang meninggal akibat COVID-19 sebanyak 110.619 per 11 Agustus 2021, sekitar 2,8 persen adalah mereka yang berusia 19-30 tahun dan 12,8 persen berusia antara 31-45 tahun. Mereka pada umumnya telah berkeluarga dan memiliki anak berusia 0 – 17 tahun.
“Kurang lebih ada 17.257 anak yang menjadi yatim, piatu atau keduanya. Kita tahu di usia-usia itu pada umumnya orang berkeluarga, punya anak juga,” kata Tata Sudrajat.
Namun, Tata mengatakan bahwa angka itu adalah perkiraan paling minimal. Ada beberapa organisasi yang memperkirakan angkanya jauh lebih tinggi.
“Nah, sebetulnya angka-angka estimasi itu juga untuk menghitung resources (sumber daya. red) yang harus kita sediakan dan seterusnya untuk merespons masalah ini,” katanya.
Mereka yang biasanya dinafkahi oleh orang tuanya, namun saat ini tidak ada yang berperan untuk menafkahi mereka. Mari kita peduli anak yang mendadak yatim karena pandemi covid-19.
Share kebaikan ini kepada orang lain jika kalian peduli dengan anak-anak yang mendadak yatim.